[1607]. Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab
sendiri.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. naik ke Bukit Shafa
sambil berseru: "Mari berkumpul pada pagi hari ini!" Maka berkumpullah kaum Quraisy.
Rasulullah bersabda: "Bagaimana pendapat kalian, seandainya aku beritahu bahwa musuh akan
datang besok pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku?" Kaum Quraisy
menjawab: "Pasti kami percaya." Rasulullah bersabda: "Aku peringatkan kalian bahwa
siksa Allah yang dahsyat akan datang." Berkata Abu Lahab: "Celaka engkau!
Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?" Maka turunlah ayat ini (S.111:1-5)
berkenaan dengan peristiwa yang melukiskan bahwa kecelakaan itu akan terkena kepada
orang yang memfitnah dan menghalang-halangi agama Allah.
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa istri Abu Lahab menyebarkan duri-duri di tempat
yang akan dilalui Nabi saw. Ayat ini (S.111:1-4) turun berkenaan dengan peristiwa itu
yang melukiskan bahwa orang yang menghalang-halangi dan menyebarkan permusuhan terhadap
Islam akan mendapat siksa Allah.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Isra'il dari Abi Ishaq yang bersumber dari orang
Hamdan bernama Yazid bin Zaid. Diriwayatkan pula oleh Ibnul Mundzir yang bersumber
dari 'Ikrimah.)
|