Disebuah perusahaan sering kita temukan banyaknya faktor kerugian-kerugian yang meliputi kerugian WAKTU, TENAGA, PIKIRAN, BIAYA dan RESIKO kita singkat WTPBR, kerugian-kerugian ini bisa kita kurangi atau bahkan kita hilangkan dengan 3 metode sederhana yaitu dengan cara EFISIENSI, EFEKTIFITAS dan OPTIMALISASI kita singkat EEO, sehingga sebuah perusahaan menjadi lebih baik dan lebih sehat.
Untuk mencapai EEO paling tidak kita wajib memiliki 2 point penting yaitu:
- Standarisasi : Agar mudah dihitung / diukur, diimprove / ditingkatkan dan diimplementasikan / dipraktekan, contohnya : menggunakan satuan yang sama, menggunakan pengukuran yang sama, dst.
- Teknologi : Metode yang bisa membuat WTPBR menjadi tercatat, termonitoring, terkontrol dan terlaksana dengan baik, contoh : menggunakan aplikasi / software.
Apa itu Efisiensi : Efisiensi adalah berhemat atau bisa diartikan menggunakan sesuatu pas sesuai porsinya, contoh : Sebuah Mesin Mobil memiliki Standar mengkonsumsi BBM 1 Liter bisa untuk 20 Km, maka dipastikan prakteknya harus sesuai standar.
Apa itu Efektifitas : Efektifitas adalah berjalan dengan baik dan benar, atau bisa diartikan menggunakan sesuatu pas sesuai fungsinya, contoh : menggunakan cangkul untuk menggali tanah, maka dipastikan prakteknya tidak untuk menjadi Palu atau lainnya.
Apa itu Optimalisasi : Optimalisasi adalah terpakai dengan maximal atau bisa diartikan menggunakan sesuatu sampai mencapai maximal, contoh : Truk berkapasitas 20 ton mengangkut 20 ton dipastikan tidak boleh lebih, dan kalau kurang pun harus mendekati 20 ton.
Mari kita mulai dengan Contoh-contoh kerugian pada WTPBR, pada sebuah perusahaan Pembangkit listrik mengalami kerugian jika pembangkitnya down atau berhenti beroperasi menghasilkan listrik selama 1 jam, dan didalam finansial tercatat kerugian 100 juta Rupiah dalam 1 jam, apa saja kerugian WTPBR nya:
- Waktu : Kehilangan waktu, ini adalah yg paling mahal karena tidak akan bisa di beli dan di ciptakan, jika kehilangan waktu itu artinya juga sebagai hutang yg tak akan terbayar.
- Tenaga : Kehilangan tenaga kerja dan vendor atau kontraktor, mereka jadi idle menunggu selama 1 jam yang seharusnya mereka bisa produktif dalam 1 jam
- Pikiran: Kehilangan Pemikiran dari para management yang harusnya mereka bisa produktif dalam 1 jam
- Biaya : Kehilangan biaya-biaya dalam mendukung atau beroperasi selama 1 jam
- Resiko : Kehilangan kepercayaan customer dan merugikan Customer bila listrik padam / blackout.
Jadi kesimpulannya dalam 1 jam listrik mati sebenarnya kerugian besar yang di tanggung oleh perusahaan dan ujung ujungnya resiko kehilangan pelanggan.